Tombak Sulu-sulu diyakini sebagai tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja I. Di tempat inilah istri Raja Bona Ni Onan Sinambela yaitu Boru Pasaribu, menerima Wahyu dari Mulajadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Kuasa)
Tombak Sulu-Sulu berada di Desa Marbun Tonga Marbun Dolok, Kecamatan Baktiraja, sekitar 15 Km dari Kota Doloksanggul, dengan luas sekitar 1 ha. Berada pada titik koordinat N 2.308166, E 98.806107. Batas sebelah timur lokasi ini adalah Sungai Aek Silang, sebelah barat lahan persawahan, sebelah selatan jalan raya, sebelah utara dengan lahan persawahan. Kawasan ini ditumbuhi pepohonan lebat dan batuan-batuan besar berumur tua. Masyarakat sekitar menyebut bahwa pohon yang ada disana bernama Pohon Sanghamadeha, yakni pohon sakral yang sangat jarang dijumpai. Menurut para ahli geologi, batuan-batuan yang terdapat disana sudah berumur ratusan juta tahun dan merupakan batuan dasar Supervolcano Toba yang sudah sangat langka didapat. Disana terdapat sebuah shelter (pintu masuk) untuk tempat beristirahat dan memandang panorama alam. Shelter ini juga berfungsi sebagai tempat untuk menyambut tamu sekaligus untuk memberikan arahan dan gambaran mengenai lokasi Tombak Sulu-Sulu oleh pemandu/petugas. Sebelum memasuki lokasi ini, pemandu/petugas menyarankan agar pengunjung untuk melepas alas kaki dan tetap menjaga tata krama karena lokasi ini diyakini sangat sakral. Diperkirakan usia dari Tombak Sulu-Sulu ini sekitar 500 tahun. Lokasi ini dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dan lokasi ini adalah milik warga sekitar.
Tombak Sulu-sulu diyakini sebagai tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja I. Di tempat inilah istri Raja Bona Ni Onan Sinambela yaitu Boru Pasaribu, menerima Wahyu dari Mulajadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Kuasa) bahwa dia akan melahirkan seorang anak yang sakti dan kelak akan menjadi Raja. Ketika anak itu lahir, bumi bergetar sehingga diberi nama Raja Manghuntal. Raja Manghuntal kemudian dinobatkan menjadi Raja Sisingamangaraja I.