Komunitas Budaya Bonapasogit Raja Napitu

Komunitas Budaya Bonapasogit Raja Napitu

Jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh Raja Napitu sekaligus disebut juga sebagai Raja Bius  antara lain :

  1. Ritual Rapot Bolon Raja Bius
  2. Ritual Mangan Indahan Siporhis
  3. Ritual Sihali Aek
  4. Ritual Mangase Taon (penentuan Benih Padi)/Batu Siungkap-ungkapon
  5. Ritual Mangamoti

 

  1. Ritual Rapot Bolon Raja Bius.

     Rapot bolon  Raja Bius dalam komunitas Budaya Raja Napitu adalah pertemuan akbar seluruh masyarakat Tipang. Hal-hal yang dilakukan adalah membicarakan dan merencanakan kegiatan masyarakat Tipang dimasa akan datang khususnya di bidang pertanian dan adat istiadat. Dalam kegiatan ini juga dilakukan makan bersama dengan memotong kerbau dan diiringi musik tradisional Batak.

       2. Ritual Mangan Indahan Siporhis.

     Ritual mangan indahan siporhis adalah sebagai bentuk doa/permintaan agar proses bercocok tanam padi berjalan dengan baik, yang meliputi kesehatan warga, pengairan yang lancar, terhindar dari hama penyakit, dan hasil panen meningkat.

     Ritual mangan  indahan siporhis dalam kegiatan komunitas Budaya yang dibangun pada zaman dahulu tidak hanya memikirkan pertanian saja, tapi juga mencakup interaksi sosial adat dalam kelompok dan ritual keagamaan untuk kesuksesan pertanian. 

     Pengaturan mangan indahan siporhis adalah dari komunitas Raja Napitu. Kumpulan dari tujuh marga (Raja Napitu) bersepakat menentukan di rumah siapa sebagai bolahan amak (tuan rumah) yang bergiliran setiap tahunnya.

Semua hidangan makanan dan keperluan lainnya  untuk  pelaksanaan ritual mangan indahan siporhis adalah sistim kerjasama (sisada hasuhuton) dari turpuk (kelompok) marga tersebut.

       3.  Ritual Sihali Aek.

     Ritual Sihali Aek adalah kegiatan pembekalan kepada kelompok kerja masyarakat yang khusus menjaga kelancaran irigasi (pengairan).  Sistim ritual irigasi persawahan yang disebut dengan  Talian  adalah salah satu warisan budaya lokal dari Desa Tipang yang penuh inspirasi dan layak untuk dilestariakan dan diangkat menjadi ikon budaya yang bernilai tinggi.

     Ritual yang dimaksud disini adalah pandangan masyarakat  terhadap kosmologis alam sekitar dalam  hidup sehari-hari masyarakat yang bermukim di Desa Tipang ratusan tahun yang lalu yang masih dipraktekkan sampai sekarang, kajian yang dapat dimanifestasikan dan disimpulkan menggunakan hukum partisipasi (yang mewakili adalah yang bersedia dan mampu bekerja sama sesuai dengan tahapan-tahapan pelaksanaan kerja yang tersirat) yang terukur dan sistematis dengan fungsi-fungsi yang teratur dalam setiap peranan perseorangan ataupun lebih. Ritual ini mungkin lebih sistematis dari sistem pengairan di Bali yang kita kenal dengan Subak.

         4. Ritual Mangase Taon (Penentuan benih padi).

 Ritual ini menggambarkan tentang sistim ritual penentuan jenis benih padi yang akan ditabur di lahan pembibitan. Ritual ini salah satu warisan budaya lokal dari Desa Tipang yang penuh inspirasi dan up to date untuk dilestariakan dan diangkat menjadi ikon budaya yang bernilai tinggi  dari  masyarakat lokal Desa Tipang .

Ritual yang dimaksud disini adalah pandangan masyarakat  terhadap kosmologis alam sekitar dalam  hidup sehari-hari masyarakat yang sangat dekat dengan padi,  ratusan tahun yang lalu yang masih dipraktekkan sampai sekarang.

          5.  Ritual Mangamoti

Ritual mangamoti adalah bentuk ucapan syukur dengan makan bersama dari hasil panen pertama.